Di balik perbukitan hijau di selatan Jawa, tersimpan sebuah lanskap purba yang menggetarkan hati dan menyimpan cerita geologi yang luar biasa. Namanya Geopark Gunung Sewu—sebuah kawasan karst tropis yang membentang indah dari Kabupaten Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta), melintasi Wonogiri (Jawa Tengah), hingga Pacitan (Jawa Timur).
Diakui sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark sejak 2015, Gunung Sewu tidak hanya menampilkan keindahan alam, tetapi juga mengajarkan kita tentang bagaimana bumi membentuk dirinya selama jutaan tahun.
Sebuah Lanskap Ribuan Bukit
Nama Gunung Sewu berarti “seribu gunung” dalam bahasa Jawa, merujuk pada ribuan bukit berbentuk kerucut yang tersebar rapat seperti kumpulan semut raksasa. Formasi ini terbentuk dari batuan kapur berusia sekitar 2 hingga 15 juta tahun lalu, hasil pengangkatan dasar laut dan pelapukan selama waktu geologis yang panjang.
Kawasan ini adalah contoh sempurna dari karst tropis dengan bentuk permukaan (eksokarst) seperti dolina dan bukit-bukit kecil, serta bentuk bawah tanah (endokarst) seperti gua, sungai bawah tanah, dan lorong-lorong sempit.
Destinasi Wajib di Kawasan Geopark
1. Gua Pindul dan Kalisuci – Gunungkidul
Wisata cave tubing menjadi aktivitas utama di gua-gua ini. Mengarungi sungai bawah tanah dengan ban pelampung sembari melihat stalaktit dan stalagmit yang memesona adalah pengalaman tak terlupakan.
2. Gunung Api Purba Nglanggeran
Meskipun bukan bagian dari bentang karst, Nglanggeran adalah geosite unggulan Geopark Gunung Sewu. Gunung ini adalah sisa letusan vulkanik purba, menawarkan jalur trekking, embung, dan desa wisata berbasis edukasi.
3. Pantai Siung, Jogan, dan Klayar
Pantai-pantai selatan seperti Siung (populer untuk panjat tebing) dan Jogan (air terjun langsung ke laut) menawarkan pemandangan yang dramatis. Di Pacitan, Pantai Klayar terkenal dengan seruling laut dan batu Sphinx alami.
4. Museum Karst Indonesia – Wonogiri
Satu-satunya museum karst di Asia Tenggara ini menyimpan berbagai informasi ilmiah tentang batu kapur, fosil laut, dan fenomena karst dunia. Menjadi pusat edukasi bagi pelajar dan wisatawan.
Warisan Budaya yang Terjaga
Masyarakat di sekitar Geopark tidak hanya menjaga alam, tapi juga warisan budaya. Tradisi seperti nyadran, kenduri desa, hingga pembuatan kerajinan tangan dari batu putih atau kayu lokal menunjukkan hubungan harmonis antara manusia dan lingkungan karst.
Geopark Gunung Sewu bukan hanya pemandangan, melainkan ruang hidup—di mana nilai-nilai spiritual, kearifan lokal, dan alam saling berkelindan.
Dampak untuk Masyarakat
Pengembangan kawasan geopark telah membawa manfaat nyata bagi masyarakat sekitar. Desa wisata tumbuh, UMKM berkembang, dan sektor pariwisata menjadi penggerak ekonomi lokal. Sejak ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark, data menunjukkan penurunan angka kemiskinan di beberapa titik wilayah, berkat meningkatnya kunjungan wisatawan dan kegiatan pelatihan komunitas.
Program edukasi juga menyasar pelajar, mulai dari kegiatan belajar di alam hingga kurikulum berbasis konservasi yang ditanamkan sejak dini.
Tantangan dan Harapan
Namun, tantangan besar masih membayangi. Urbanisasi tak terkendali, pembangunan tak ramah lingkungan, dan minimnya pemahaman sebagian pelaku wisata tentang pentingnya konservasi menjadi PR bersama. Revalidasi status UNESCO setiap empat tahun menjadi pengingat bahwa menjaga alam tak cukup hanya dengan promosi, tetapi harus dibarengi aksi nyata dan kebijakan yang konsisten.
Harapannya, Geopark Gunung Sewu bisa terus menjadi contoh pengelolaan kawasan wisata yang berkelanjutan, berbasis edukasi, dan memberdayakan masyarakat lokal.
Mengunjungi Gunung Sewu
Jika Anda mencari petualangan penuh makna, di sinilah tempatnya.
Datanglah bukan hanya untuk menikmati keindahan alam, tapi juga untuk belajar, menghargai, dan berkontribusi terhadap pelestarian bumi.
Gunung Sewu bukan hanya tempat untuk dilihat—tapi untuk dipahami.
Sumber Referensi:
- UNESCO Global Geopark: https://en.unesco.org/global-geoparks/gunungsewu
- Dinas Pariwisata DIY, Jateng, Jatim
- Museum Karst Indonesia
- Kompas Regional & Wikipedia Geopark Gunung Sewu